Tembok merupakan sebuah bagian yang penting dalam sebuah bangunan, dinding yang bagus pastinya dinding yang memiliki permukaan yang kuat dan tidak terdapat jamur, terkadang dinding biasanya mengalami retak-retak akibat beberapa hal.
Retakan yang terjadi pada sebuah bangunan memang tidak muncul begitu saja, bisa saja beberapa retakan itu berasal dari bahan baku atau bisa juga karena cuaca atau faktor eksternal lainnya.
Lalu apa penyebab dinding retak? serta bagaimana cara mengatasinya? simak beberapa hal penyebab dan cara mengatasinya dengan mudah.
Cuaca Ekstrim
Faktor keretakan yang paling umum biasanya terjadi akibat dari cuaca yang sangat ekstrim, seperti cuaca yang secara tiba-tiba berubah dengan cepat yang mana hal tersebut menyebabkan korosif pada dinding bangunan.
Dinding retak karena cuaca ini tentu saja dapat terjadi pada gedung-gedung tinggi, apalagi cuaca sekitar gedung tinggi ini memang sangat rentan terhadap perubahan suhu yang sangat ekstrem, maka biasanya dinding gedung tinggi biasanya dibuat sangat kokoh dalam segala cuaca agar mengantisipasi rekatan tersebut.
Suhu dan Kelembaban
Suhu dan kelembaban sangat berkaitan erat dengan kondisi pada lingkungan sekitar, jika sebelumnya perubahan cuaca dapat menjadi penyebab retakan pada dinding, maka suhu dan kelembaban akan mempengaruhi kondisi pada dalam ruangan.
Perbedaan suhu antara luar dan dalam bangunan akan menyebabkan retakan pada salah satu bagian karena bahan tidak kuat menyeimbangkan suhu maka terjadilah keretakan.
Kelembaban biasanya menjadi penyebab dinding berjamur, namun dalam beberapa kondisi lembab retakan rambut biasanya muncul karena lapisan dinding mengalami kerapuhan akibat terdapat banyak air pada dinding.
Kondisi Struktur Bangunan
Penyebab dinding retak selanjutnya adalah kondisi dari struktur bangunan yang tidak tepat, sebuah struktur pastinya akan mempengaruhi kekuatan dari bangunan tersebut. Ketika struktur tidak tepat dan tidak seimbang maka distribusi beben menjadi tidak siembang, maka terjadilah retakan.
Selain itu sebuah struktur yang berubah akibat getaran atau gempa menjadi penyebab dari muncunya retakanan pada sebuah dinding.
Acian dan Plester tidak Tepat
Acian atau plester adalah bagian dasar pada permukaan dinding sebelum dicat, perhatikan bahwa acian sudah memenuhi standar yang baik, cek kembali apakah setelah mengering terdapat retakan atau tidak, jika terdapat retakan anda bisa menutupnya dengan wall filler untuk menghilangkan retakan halus.
Tanaman Merambat
Tanaman yang merambat pada dinding dapat membuat retakan yang cukup perlu diperhatikan, apalagi jika bangunan anda mengusung konsep tropis yang mana selalu ada tumbuhan pada dinding anda.
Akar yang halus dan menempel pada dinding disinyalir dapat masuk ke area dinding dan membuat sebuah retakan yang akan terus semakin dalam seiring dengan akar yang terus tumbuh.
Jika anda mengalami kesulitan dalam membersihkan tanaman merambat, apalagi tanaman tersebut berada di posisi yang sulit dijangkau seperti gedung-gedung tinggi, maka antisipas awal anda perlu melakukan pembersihan terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan peralatan pembersih gedung tinggi untuk memudahkan pembersihan tanaman merambat.
Campuran Material tidak Tepat
Perbandingan yang tepat menjadi fokus utama sebelum membangun dinding, campuran yang asal-asalan sangat rentan membuat retakan pada dinding, bahkan tidak hanya menimbulkan retak, tetapi juga rentan tembok anda roboh.
Perbandingan material yang tepat tentu saja dapat membantu memperpanjang umur dari tembok.
Jenis-jenis Retakan Dinding
Retak Vertikal
Retakan vertikal ini biasanya berbentuk vertikal atau memanjang dari atas ke bawah atau sebaliknya. Tembok retak vertikal biasanya diakibatkan karena penggunaan bahan yang terlalu kaku atau kurang berongga. Biasanya, adonan yang menggunakan terlalu banyak semen akan memiliki retakan halus berbentuk vertikal pada dinding.
Retak Horizontal
Retakan yang biasanya terjadi akibat pergeseran tanah ini berbentuk horizontal, Jenis ini bisa dikatakan sebagai salah satu yang paling membahayakan karena retak horizontal bisa mengakibatkan dinding bergeser dan miring. Jika dibiarkan terlalu lama, gempa berskala kecil bisa dengan mudah meruntuhkan bangunan dengan retak horizontal.
Retak Diagonal
Retak diagonal adalah gabungan dari keduanya. Untungnya, retak semacam ini cukup jarang terjadi. Biasanya, jenis retakan ini terjadi di dinding rumah akibat pengerjaan yang asal-asalan. Maka dari itu, Anda tidak perlu khawatir dengan tembok retak berbentuk diagonal.
Cara Menanggulangi Dinding Retak
Jika retakan masih cukup halus maka anda bisa menggunakan wall filler untuk menutup bagian retaknya, lalu retakan tersebut ditutup kembali dengan cat.
Namun apabila reatakan sudah cukup parah maka anda perlu menggunakan material yang lebih banyak lagi, seperti semen dan pasir. Untuk lebih lengkapnya anda bisa melakukan beberapa hal ini.
- <ol>Langkah pertama adalah menghaluskan bagian tembok yang retak. Karena retakan cenderung besar dan dalam, ada baiknya Anda membersihkan debu yang ada di bagian dalam retakan.
- Langkah kedua adalah membuat adukan semen dan pasir dengan perbandingan 5:1. Dengan begitu, adonan akan dengan mudah merekat kuat.
- Setelah adonan siap, langsung aplikasikan adonan tersebut di bagian dinding yang retak. Pastikan adonan masuk ke dalam celah retakan hingga bagian paling dalam. Kalau tidak, bagian dalam akan membuat retakan lainnya di dinding rumah Anda.
- Setelah mengering, Anda bisa mengoleskan cat plamir di permukaan tembok yang tadinya retak. Fungsi utama cat plamir dalam mengatasi tembok retak adalah untuk meratakan dan menghaluskan permukaan tembok. Jadi, dinding rumah Anda akan terlihat seperti baru.
- Setelah semuanya selesai, Anda hanya perlu melakukan pengecatan ulang sesuai dengan warna yang Anda inginkan. Dengan begitu, proses perbaikan tembok yang retak sudah selesai. Proses ini juga bisa dilakukan sendiri tanpa harus memanggil tenaga tukang.</ol>
Namun jika anda membutuhkan perbaikan untuk gedung, perkantoran atau rumah, anda bisa menggunakan jasa dari UG Mandiri.
