11 Tips Agar Biaya Kontruksi Bangunan Hemat dan tetap Berkualitas

Proses membangun sebuah proyek konstruksi bukan hanya soal desain dan material, tetapi juga perlu adanya penyusunan strategi untuk memastikan bahwa proses berjalan tepat dan hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas.

Banyak orang berpikir membangun sendiri bisa lebih murah, tetapi kenyataannya, tanpa perencanaan yang matang, biaya bisa membengkak karena kesalahan desain, pemilihan material yang kurang tepat, atau pengerjaan yang berlarut-larut.

Berikut adalah 11 cara efektif agar proyek konstruksi tetap hemat dan berkualitas:

Tips Agar Biaya Kontruksi Bangunan Hemat dan tetap Berkualitas

1. Buat Perencanaan yang Matang

Perencanaan yang baik mencegah perubahan desain di tengah proyek yang bisa menyebabkan pemborosan. Buatlah rencana konstruksi yang detail, termasuk estimasi biaya, jadwal pengerjaan, dan kebutuhan material. Selain itu, konsultasikan dengan profesional agar setiap aspek perencanaan dapat dieksekusi dengan baik dan tidak ada kesalahan teknis yang dapat meningkatkan biaya tambahan.

Sebagai contoh, jika Anda merencanakan proyek rumah 100m² dengan biaya material Rp3 juta per meter persegi, maka total biaya material adalah Rp300 juta. Namun, tanpa perencanaan yang matang, kesalahan desain atau perubahan spesifikasi dapat meningkatkan biaya hingga 10-20%, sehingga membengkak menjadi Rp330-360 juta. Oleh karena itu, perencanaan sejak awal sangat krusial untuk menghindari pemborosan.

2. Gunakan Desain yang Efisien

Pilih desain yang memaksimalkan fungsi bangunan dengan struktur sederhana, namun tetap memenuhi standar keamanan dan estetika. Desain yang kompleks sering kali memerlukan lebih banyak material dan tenaga kerja, sehingga biaya meningkat secara signifikan.

Misalnya, rumah dengan banyak sudut dan bentuk tidak beraturan membutuhkan lebih banyak potongan material, sehingga sisa material menjadi limbah yang tidak terpakai. Dengan desain yang lebih efisien, seperti bentuk persegi atau persegi panjang, pemanfaatan material menjadi lebih maksimal dan limbah bisa diminimalkan hingga 15%.

3. Pilih Sistem Konstruksi yang Tepat

Gunakan metode yang lebih cepat dan efisien, seperti precast concrete (beton pracetak) atau modular building, yang mengurangi waktu pengerjaan dan biaya tenaga kerja. Sistem ini memungkinkan pembangunan lebih cepat dibandingkan metode konvensional yang memerlukan banyak proses pengecoran di tempat.

Sebagai contoh, menggunakan beton pracetak untuk dinding dapat menghemat waktu konstruksi hingga 30%. Jika pembangunan rumah konvensional memakan waktu 6 bulan, dengan metode pracetak dapat dipersingkat menjadi 4 bulan. Ini mengurangi biaya tenaga kerja yang biasanya berkisar Rp100 ribu per hari per pekerja.

4. Gunakan Material Berkualitas dengan Harga Kompetitif

Membeli material yang terlalu murah bisa berisiko karena daya tahannya rendah. Sebaliknya, pilihlah material dengan kualitas baik yang tahan lama agar tidak perlu renovasi dalam waktu dekat. Material berkualitas sering kali lebih hemat dalam jangka panjang karena tidak perlu sering diganti.

Sebagai contoh, memilih atap baja ringan dibandingkan kayu bisa menghemat biaya perawatan dalam jangka panjang. Meskipun harga baja ringan sedikit lebih mahal di awal, ketahanannya terhadap rayap dan cuaca ekstrem membuat biaya pemeliharaan lebih rendah dibandingkan atap kayu yang harus diganti setiap beberapa tahun.

5. Beli Material Secara Grosir

Membeli dalam jumlah besar langsung dari distributor biasanya lebih murah dibandingkan membeli sedikit demi sedikit. Diskon pembelian dalam jumlah banyak bisa menghemat anggaran hingga 10-20%.

Sebagai contoh, jika harga semen per sak adalah Rp60.000 dan Anda membutuhkan 500 sak, maka totalnya Rp30 juta. Namun, jika membeli dalam jumlah besar langsung dari supplier, Anda bisa mendapatkan harga diskon Rp55.000 per sak, sehingga total biaya hanya Rp27,5 juta, menghemat Rp2,5 juta.

6. Gunakan Material Lokal

Memilih bahan bangunan dari supplier lokal bisa menghemat biaya transportasi dan mempercepat proses pengadaan material, dibandingkan harus mengimpor dari luar daerah atau luar negeri. Selain itu, material lokal sering kali lebih cocok dengan kondisi lingkungan setempat.

Misalnya, menggunakan batu bata dari produsen lokal lebih murah dibandingkan membeli bata ringan dari luar kota yang harus dikirim dengan biaya transportasi tinggi. Dengan cara ini, Anda bisa menghemat 5-10% dari total anggaran konstruksi.

7. Kelola Tenaga Kerja Secara Efektif

Menggunakan tenaga kerja yang berpengalaman memang sedikit lebih mahal di awal, tetapi mereka bekerja lebih cepat dan efisien sehingga proyek selesai tepat waktu. Bandingkan dengan tenaga kerja murah tetapi tidak berpengalaman yang berisiko menunda proyek dan meningkatkan biaya tambahan.

Sebagai contoh, tukang yang ahli bisa menyelesaikan pemasangan keramik 20m² per hari, sementara tukang pemula hanya mampu menyelesaikan 10m² per hari. Dengan tarif Rp100 ribu per hari, menggunakan tukang berpengalaman bisa menghemat hingga 50% dalam waktu kerja.

8. Gunakan Sistem Borongan untuk Pekerjaan Tertentu

Sistem borongan bisa lebih hemat dibanding sistem harian, terutama untuk pekerjaan yang sudah memiliki standar yang jelas, seperti pemasangan keramik, pengecatan, atau instalasi listrik. Dengan sistem borongan, pekerjaan lebih cepat selesai dengan biaya tetap.

Misalnya, untuk pemasangan keramik 100m² dengan harga borongan Rp75.000 per m², totalnya Rp7,5 juta. Jika menggunakan sistem harian dengan pekerja berupah Rp100 ribu per hari dan pengerjaan memakan waktu 15 hari, maka totalnya Rp10,5 juta. Dengan sistem borongan, Anda bisa menghemat Rp3 juta.

9. Manfaatkan Teknologi dalam Perencanaan dan Pelaksanaan

Software seperti BIM (Building Information Modeling) membantu memvisualisasikan desain bangunan, menghitung kebutuhan material, dan menghindari kesalahan teknis yang bisa menyebabkan pemborosan.

Dengan menggunakan BIM, proyek konstruksi dapat mengurangi kesalahan desain hingga 30%, yang berarti penghematan biaya dari perbaikan akibat kesalahan teknis.

10. Minimalisir Limbah dan Gunakan Material Sisa

Jika ada material sisa seperti puing beton, kayu, atau baja ringan, manfaatkan kembali untuk keperluan lain seperti pembuatan sekat, lantai tambahan, atau lapisan dinding.

Misalnya, potongan kayu sisa bisa digunakan kembali untuk rangka jendela atau furnitur kecil, menghemat hingga 10% biaya material kayu.

11. Gunakan Jasa Kontraktor Profesional

Menggunakan jasa kontraktor seperti UG Mandiri memastikan bahwa proyek berjalan sesuai anggaran, tepat waktu, dan berkualitas. Dengan pengalaman sejak 1971, UG Mandiri menawarkan jasa kontraktor sipil untuk pembangunan dan kebutuhan interior, sehingga Anda tidak perlu repot mengurus perizinan, pengadaan material, dan pengelolaan tenaga kerja sendiri.

Hemat Waktu dan Biaya dengan UG Mandiri

Dengan strategi yang tepat dan menggunakan jasa profesional, proyek konstruksi Anda bisa lebih efisien dan berkualitas. Jangan biarkan biaya membengkak karena kesalahan perencanaan! Percayakan proyek Anda pada UG Mandiri, jasa kontraktor terpercaya yang siap membantu mewujudkan bangunan impian Anda. Hubungi UG Mandiri sekarang untuk konsultasi gratis dan dapatkan solusi konstruksi terbaik!

Share this :
Buka Whatsapp
1
Butuh Bantuan ?
UG MANDIRI
Hello 👋
Ada yang bisa kami bantu ?